
Sejarah Desa Metulang

Sejarah Singkat Desa Metulang
Penduduk Desa Metulang merupakan suku Dayak Uma’ Bakung. Nama Bakung berasal dari 3 versi. Versi pertama berasal dari nama sebuah rawa (bawang) di hulu Sungai Iwan. Rawa Bakung ini merupakan tempat yang pertama ditinggali kelompok Kenyah Bakung setelah memisahkan diri dengan kelompok/sub suku Kenyah lainnya di Apau Da'a. Versi kedua, berasal dari nama akar Bakung yang biasa dilkatkan pada bekas pondok (Belaka Lepau) kelompok Kenyah ini dan Versi ketiga kemungkinan besar merupakan asal nama Bakung adalah nama Sungai Bakung di hulu Sungai Bahau dimana kelompok ini pernah menetap setelah pindah dari Sungai Belaga-Sungai Baram (Sarawak, Malaysia) dan kemudian ke Sungai Bakung.Sebagai gambaran singkat, Kenyah Uma’ Bakung bermigrasi dari daratan Serawak Malaysia lalu bermukim di Apau Da’a, sebuah dataran besar yang berada di hulu Sungai Iwan (perbatasan Indonesia-Malaysia). Di sini bermukim pula berbagai sub-suku Kenyah lainnya. Dari Apau Da’a, perpindahan meluas ke beberapa tempat secara bekelompok. Suku Kenyah Uma’ Bakung Metulang bermigrasi menyisir masuk ke dataran Apau Kayan mengikuti jalur perpindahan suku kayan dengan menyisir aliran Sungai Iwan ke hilir sampai ke Sungai Kayan dan bermukim di Long Metun. Dari Long Metun, suku Bakung mulai terpecah dan salah satu kelompok ada yang bermigrasi ke wilayah Long Ban. Tahun 1960, suku Uma’ Jalan Metulang bermukim di wilayah yang disebut Long Ban. Long ban berada di Sungai Kayan, tepatnya di antara pemukiman Desa Long Ampung dan Long Nawang saat ini. Menurut ketua adat Metulang Pekila Ului, di Long Ban saat itu tanahnya tandus dan menyebabkan padi sulit ditanam. Di sana mereka kekurangan beras, ditambah kekurangan bahan untuk membuat rumah, maka mereka memutuskan untuk meninggalkan Long Ban dan mencari wilayah bermukim baru. Masyarakat Metulang pindah ke sungai Metulang, wilayah yang tanahnya lebih subur.
Karena di kampung lama Metulang saat itu jauh dari akses Pendidikan, Kesehatan, dan Pasar maka mereka ingin pindah kembali ke wilayah Long Ban. Antara tahun 1991 – 1993, lima KK suku kenyah Uma’ Bakung Metulang yang dipimpin oleh Pekila Ului bermigrasi dari Desa Metulang lama dengan tujuan Long Ban (yang juga merupakan kampung lama mereka)